Materi Pelajaran sosiologi pada kelas XII SMA ini akan membahas mengenai globalisasi dan perubahan komunitas lokal. Seperti yang kita ketahui, globalisasi telah merubah perilaku masyarakat dunia, termasuk perubahan pada komunitas lokal. Terdapat dampak yang positif dan negatif dari globalisasi terhadap komunitas lokal.

Maka dari itu untuk memahami pembahasan apa yang ada di dalam materi ini, silahkan langsung saja simak tulisan dibawah ini:

Apa itu Globalisasi?

Globalisasi sering disebut sebagai fenomena dunia berwajah banyak. Oleh karena itu globalisasi sering diindentikan dengan internasionalisasi, liberalisasi, universialisasi, westernisasi, dan de-teritorilisasi.

  1. Internasionalisasi adalah hubungan antar negara dengan ciri meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal.
  2. Liberalisasi adalah pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka ekonomi tanpa pagar dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa, dan izin masuk suatu negara.
  3. Westernisasi adalah ragam hidup model budaya Barat atau Amerika.
  4. Deteritorialisasi adalah perubahan-perubahan geografis sehingga ruang sosial dan pembatasan, tempat, dan jarak perubahan.

Pengertian Globalisasi Secara Umum

  1. Globalisasi sebagai transformasi kondisi spesial tempola kehidupan. Hidup yang kita alami mengandalkan ruang dan waktu. Artinya, jika terjadi perubahan dalam pengelolaan tata ruang-waktu, terjadi pula transformasi perngargonisasian hidup.
  2. Globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang. Dengan kata lain globalisasi menyangkut transformasi isi dan cara merasa serta memandang persoalan di kalangan masyarakat dunia.
  3. Globalisasi sebagai trasnformasi modus tindakan dan praktik. Dengan kata lain, globalisasi menunjuk pada proses kaitan yang makin erat di antara semua aspek kehidupan pada skala mondial (dunia).

Karakteristik Globalisasi

            Robin Cohen dan Paul Kennedy berpendapat bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia. Seperangkat transformasi ini merupakan suatu karakteristik yag meliputi hal-hal berikut:

  1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi, satelit dan internet menunjukan komunikasi global terjadi demikian cepat.
  2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berubah menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional dan dominasi organisasi semacam Worl Trade Organization (WTO).
  3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama tv, musik, film, dan transmisi berita olahraga internasional).
  4. Meningkatnya masalah bersama seperti masalah ekonomi, linkungan dan permasalahan-permasalahan lainnya seperti penyakit menular.

Faktor Pendorong Globalisasi

  1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
  2. Semakin terbukanya sistem perekonomian negara-negara di dunia
  3. Menggobalkan pasar uang

Gejala Globalisasi di Indonesia

  1. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Contoh kemajuan IPTEK adalah sebagai berikut:

  • Penemuan telepon sebagai alat telekomunikasi yang membawa kemudahan dalam berkomunikasi bagi penggunanya.
  • Penemuan alat transportasi yang paling ringan seperti sepeda sampai dengan alat transportasi lain yang dapat digunakan di darat, laut maupun udara.
  • Penemuan alat kantor, dari mesin ketik sampai komputer dan leptop yang bisa membantu untuk menyimpan data.
  • Penemuan sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui seperti energi surya, nuklir, air, angin, dan biogas melengkapi sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui.
  1. Bidang Ekonomi

Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan jasa, barang, teknologi dan modal lintas perbatasan. Globalisasi ekonomi merupakan proses peningkatan integrasi ekonomi antar negara yang berujung pada munculnya pasar global dan pasar dunia tunggal. Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi produksi, pasar, persaingan teknologi, perusahaan dan industri. Tren globalisasi dapat dianggap hasil dari integrasi negara maju dengan nagara berkembang melalui investasi langsung asing, pengurangan batasan perdagangan, reformasi ekonomi dan imigrasi.

  1. Bidang Politik

Keberhasilan pembangunan di bidang politik semakin memantapkan tatanan kehidupan politik dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi pancasila, memantapkan organisasi sosial politik dan kemasyarakatan, serta mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyat. Namun, pendidikan berpolitik pun harus ditingkatkan agar rakyat semakin sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan semakin sadar bagaimana kita menjalin hubungan dengan negara-negara luar untuk memelihara perdamaian dunia.

  1. Bidang Budaya

Globalisasi bidang budaya telah meningkatkan kontak lintas budaya. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa, terutama elevisi, film, musik, dan transmisi berita internasional. Saat ini dapat merasakan hasil gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal melintasi keberagaman budaya, misalnya dalam bidang fasion, busana, literatur dan makanan.

  1. Bidang Agama

Globalisasi di bidang agama lebih berfokus pada aplikasi ajaran agama dalam konteks kekinian tanpa melanggar atau menabrak kaidah-kaidah agama. Globalisasi juga memicu penganut agama untuk memahami penganut agama yang lain dalam konteks toleransi sehingga tercermin kehidupan harmonis dalam masyarakat multikultural.

Dampak Globalisasi Terhadap Komunitas Lokal

  1. Urbanisasi

Urbanisasi merupakan proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota.

Penyebab terjadinya urbanisasi:

  • Daya tarik ekonomi. Di kota, orang berharap untuk dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan.
  • Daya tarik sosial. Kebanyakan orang pergi ke kota untuk merubah status sosial melalui berbagai macam cara seperti pendidikan atau pekerjaan.
  • Daya tarik pendidikan. Di kota tersedia berbagai fasilitas pendidikan sehingga menarik orang desa untuk menuntut ilmu ke kota.
  1. Kesenjangan Sosial Ekonomi

Faktor pendorong terjadinya kesenjangan ekonomi antara lain sebagai berikut:

  • Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertimbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas.
  • Letidakmerataan hasil pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan sumber daya manusia.
  • Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kurang usaha.
  • Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai akibat monopoli para pengusaha bermodal besar.
  • Investasi yang sangat banyak pada proyek-proyek yang padat modal (capital intensive), sehingga pesentase pendapatan dari harta tambahan lebih besar dibandingkan dengan presentasi pendapatan kerja.
  1. Pencemaran Lingkungan Alam

Masyarakat yang melakukan pembangunan harus memperhatikan kelestarian dan dan perbaikan liingkungan alamnya. Alam sebagai tempat hidup flora dan fauna tidak boleh dikorbankan hanya untuk kehidupan jangka pendek. Dengan canggihnya teknologi globalisasi, manusia cenderung ingin menguasai alam. Dengan teknologi, manusia dapat mengeksploitasi alam dan tanpa menyadari dampak pencemaran lingkungan yang cukup besar.  Contoh dari pencemaran antara lain:

  • Pencemaran udara yang berasal dari asap mobil, asap pabrik, asap pembakaran minyak dan asap pembakaran sampah.
  • Pencemaran air berasal dari pembuangan limbah industri ke sungai, danau, laut atau limbah berasal dari berbagai jenis pestisida dan pupuk yang digunakan petani.
  • Pencemaran kimiawi berupa produk bahan-bahan sintetis yang digunakan sebagai bahan detergen, pupuk dan pestisida.
  • Limbah padat berupa sampah buangan individu atau bisnis tertentu.
  • Polusi panas berupa peningkatan temperatur air dan panas atmosfer yang disebabkan oleh ulah manusia.
  1. Kriminalitas

Pembangunan yang muncul di negara berkembang seperti Indonesia sering memunculkan masalah-masalah seperti berikut:

  • Manipisnya rasa kekeluargaan,
  • Meningkatkan sikap individualitas,
  • Meingkatnya tingkat persaingan,
  • Meningkatnya pola hidup konsumtif

Masalah-masalah tersebut dapat memunculkan tidak kriminal. Tekanan sosial dalam proses globalisasi yang semakin berat memunculkan pola hidup yang memuja kesenangan (hedonisme). Namun disisi lain banyak yang mempunyai keterbatasan untuk memilikinya. Hal tersebut dapat memunculkan tindak kriminalitas seperti penipuan, perampokan, penggelapan, penadahan, perampasan dan pembunuhan.

  1. Lunturnya eksistensi Jati diri Bangsa

Menurut Kurniawan (2012) paham budaya berat yang kurang sesuai di kebudayaan Indonesia dan dapat merusak eksistensi jati diri bangsa yaitu:

  • Individualisme
  • Materialisme
  • Sekuarisme
  • Hedonisme

Untuk membantu kalian lebih memahami materi tentang “Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal” saya akan memaparkan sebuah artikel yang dapat membantu kalian lebih memahami materi diatas.

 

Sumber:

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial Kelas XII. Jakarta: Esis Erlangga.

 


 


  1. Pengertian Perubahan Sosial

Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasaan dan wewenang. Kingsley Davis mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi sosial.

Perubahan sosial melekat pada masyarakat dengan kebudayaannya karena alasan-alasan sebagai berikut.

  1. Menghadapi masalah-masalah baru
  2. Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan
  3. Lingkungan yang berubah

Kecendrungan masyarakat untuk berubah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

  1. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada.
  2. Timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan.
  3. Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha untuk mengadakan perbaikan
  4. Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
  5. Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia berusaha untuk mengatasinya
  6. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup
  7. Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal baru, baik yang datang dari dalam maupun dari luar masyarakat
  8. Sistem pendidikan yang memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia untuk meraih masa depan yang lebih baik

Berikut karakteristik perubahan sosial.

  1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berubah
  2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti pula oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya
    Perubahan yang cepat bisaanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena ada proses penyesuaian diri
    4. Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.

Pandangan Para Tokoh tentang Perubahan Sosial
Selo soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Kingsley Davis menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

John Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

Samuel Koenig menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.

Perubahan sosial dapat berupa kemajuan (progress) atau kemunduran (regress). Kemajuan (progress) terjadi apabila perubahan yang ada mampu menciptakan kemudahan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan disini diartikan sebagai proses pembangunan masyarakat kearah yang lebih baik. Perubahan yang ada dikatakan berupa kemunduran (regress) apabila perubahan yang terjadi dalam masyarakat pada aspek tertentu membawa pengaruh yang kurang menguntungkan.

Teori Utama Pola Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang ada akan selalu mengikuti suatu pola dan arah tertentu, menurut Robert H. Lauler terdapat dua teori utama pola perubahan sosial, yaitu :

  1. Teori Siklus

Melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan yang telah terjadi sebelumnya. Pola perubahan siklus adalah pola perubahan yang menyerupai spiral.

teori siklus

  1. Teori Perkembangan

Penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Teori ini dikenal dengan teori perkembangan atau linier. Teori perkembangan dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi.

teori perkembangan

 

Teori-Teori Modern Mengenai Perubahan Sosial

  1. Teori Modernisasi

Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui proses modernisasai sehingga Negara terbelakang menjadi Negara berkembang.

  1. Teori Ketergantungan

Melihat bahwa ada ketergantungan secara ekonomi antara negara-negara dunia ketiga dan Negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga membutuhkan pinjaman dan investasi dari negara-negara industry. Ketika negara  industri berkembang, negara dunia ketiga semakin terbelakang dengan proses kolonialisasi dan neokolonialisasi.

  1. Teori Sistem Dunia

Oleh Imanuel Maurice Wallerstein, yang menyatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti, negara semiperiferi, dan negara periferi. Kemampuan yang dimiliki oleh negara inti menyebabkan negara inti menguasai sistem dunia.

 

BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL

  1. Perubahan Lambat (Evolusi)

Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Bisaanya perubahan ini merupakan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti secara lambat. Proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Evolusi terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.

  1. Perubahan Cepat (Revolusi)

Berlangsung cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran cepat tidaknya revolusi relative karena revolusipun dapat memakan waktu lama.

  1. Perubahan Kecil

Adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.

  1. Perubahan Besar

Adalah perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti sistem kerja, hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.

  1. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan

Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau direncanakan (palnned change) merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan pelaku perubahan (agent of change)

  1. Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended change) atau tidak direncanakan (unplanned change) merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.

  1. Perubahan Struktural dan Perubahan Proses
  2. Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.
  3. Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar, perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.

 

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL

Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Perubahan sosial tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang menjadi pendorong terjadinya perubahan, yakni faktor pendorong yang datangnya dari dalam masyarakat itu sendiri (internal) dan faktor pendorong yang datannya dari luar masyarakat (eksternal)

  • Faktor Internal
  1. Bertambah atau berkurangnya penduduk
  2. Penemuan-penemuan baru

Penemuan baru dibedakan dalam pengertian invention dan discovery. Invention adalah proses menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru dengan mengobinasi atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama dalam masyarakat. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.
Penemuan baru pada umumnya mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada masyarakat, antara lain:

  1. Penemuan baru akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lain. Penemuan baru seperti radio, handphone… dll akan memancarkan pengaruhnya ke berbagai arah.

penemuan baru menjalar

  1. Penemuan baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya. Misalnya penemuan baru kapal terbang telah membawa pengaruh besar terhadap metode berperang.

penmuan baru b

  1. Beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Misalnya, penemuan mobil, kereta api, dan telephon menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat-pusat kehidupan di daerah pinggiran kota   yang dinamakan suburban.

penemuan baru c

  1. Pertentangan masyarakat
  2. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
  • Faktor Eksternal
  1. Lingkungan fisik yang ada disekitar manusia
  2. Peperangan
  3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, proses tersebut disebut difusi. Masuknya pengaruh suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lain dapat pula dilakukan dengan penetrasi (pemasukan)

Penetrasi damai (penetration pasifique), yaitu masuknya sebuah kebudayaan dilakukan dengan jalan damai. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilka hal-hal berikut.

  • Akulturasi
  • Asimilasi
  • Sintesis

Penetrasi paksa (penetration violence), yaitu masuknya sebuah kebudayaan dilakukan secara paksa dan merusak.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial 

  1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
  2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
  3. Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif
  4. Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest)
  5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
  6. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
  7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
  8. Kebisaaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah karena sudah mendarah daging

 

AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL

Masyarakat merupakan sebuah sistem, apabila salah satu unsurnya tidak berfungsi dengan baik, keseimbangan sistem akan terganggu secara keseluruhan. Ketidakseimbangan sistem ini akan mengakibatkan timbulnya disorganisasi sosial yang lama kelamaan akan berubah menjadi disintegrasi sosial. Soerjono Sekanto mengatakan bahwa disorganisasi atau disintegrasi sosial adalah proses berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi dalam masyarakat tersebut lama kelamaan akan menjadi chaos (kacau). Pada keadaan demikian akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.

Proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat antara lain dapat berbentuk:

  1. Pergolakan daerah
  2. Aksi protes dan demonstras
  3. Kriminalitas
  4. Kenakalan remaja

 

Sumber.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Esis Erlangga


Label

Selayang MA Darussa'adah

Selayang MA Darussa'adah

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Blog Archive