MA NU 09 Darussa'adah Rowosari resmi ditetapkan sebagai Madrasah Aliyah penyelenggara Program Keterampilan. Keputusan ini sebagaimana Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1023 Tahun 2016 tentang Pedoman penyelenggaraan Program Keterampilan di Madrasah Aliyah tertanggal 22 Februari 2016.

BACA JUGA TAUTAN BERITA BERIKUT : 

Sebagaimana kedudukan Program Keterampilan di Madrasah Aliyah Darussa'adah Rowosari, program ini sebagai bentuk tambahan lintas minat di Madrasah Aliyah penyelenggara Program Keterampilan.

Di tingkat satuan pendidikan, program ini secara resmi telah dilaunching program keterampilan pada Rabu 14/12 oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah. Acara yang dibarengkan dengan peringatan haul ke-9 pendiri Yayasan Darussa'adah Prof. DR. H. A. Qodri A Azizy ini juga dihadiri para sahabat almarhum.

MA NU 09 Darussa'adah terpilih sebagai MA penyelenggara program keterampilan karena sudah memenuhi syarat-syarat penyelenggaraan. Di antara syarat itu adalah bahwa Madrasah terkait sudah melaksanakan Kurikulum pendidikan tahun 2013 (K-13).

Ada 3 jenis program keterampilan yang dipilih di madrasah ini. Pertama; untuk kelompok teknologi memilih Teknik Komputer dan jaringan (TKJ) dengan materi pembelajaran pengenalan komputer, merakit personal komputer, melakukan instalasi sistem operasi dasar hingga Praktik Kerja Lapangan (PKL)/ tugas akhir.


BACA JUGA TAUTAN BERITA BERIKUT : 

Kedua; Kelompok Kejuruan memilih Tata Busana dengan materi pembelajaran mengenal alat menjahit, memahami teknologi menjahit, mengenal pengetahuan bahan tekstil hingga Praktik Kerja Lapangan (PKL)/ tugas akhir.

Dan ketiga; Kelompok Pertanian/ Kelautan meilih Budidaya ternak Ikan Air Tawar dengan materi pembelajaran dasar-dasar budidaya ikan, pembenihan ikan secara alami, pembenihan ikan secara semi buatan dan secara buatan hingga Praktik Kerja Lapangan (PKL)/ tugas akhir.

Dengan ditetapkan sebagai Madrasah penyelenggara  Program Keterampilan ini diharapkan mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka meningkatkan mutu dan daya saing bangsa dalam mencapai target pembangunan nasional memalui Madrasah Aliyah Darussa'adah Rowosari Kendal. Sis Maula*



 
Gerakan Pramuka Pangkalan MA Darussa'adah Rowosari mengadakan kegiatan HUT 11 Ambalan Asy Syafi'i - Robi'ah Adawiyah pada Jum'at siang 2/9. Hadir sebelumnya Kamabigus Kak Moh. Musta'in, Kagudep Kak Siswnto, Pembina Kak Moh. Warno, juga Kak Mustaghfirin dan Kak Ahmad Dimyati yang keduanya pernah "babat alas" sejak awal berdirinya. 
Hadir juga Pradana Ambalan Asy Syafi'i Ahmad Kuzali dan Ambalan Robi'ah Adawiyah Putri Utami Sari, juga jajaran alumni yang ikut menyemarakkan acara tahunan ini.
Acara dimulai pukul 14.00 WIB dengan pembukaan, Pembacaan Tahlil, dilanjutkan Sambutan-sambutan.
Dalam sambutannya, Kak Warno dan Kak Mustaghfirin mengisahan awal berdirinya pramuka 11 tahun silam. Sejak awal berdirinya pada 2005, Siswa-siswi MA Darussa'adah Rowosari semua mengikuti ekstra organisasi kepanduan ini. Acara dilanjutkan pemotongan tumpeng dan ramah tamah. 
Sesuai jadwal acara berakhir pukul 16.00 WIB. Diharapkan peringatan HUT seperti ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya. Dengan mengingat perjuangan Pramuka di pangkalan MA Darussa'adah Rowosari, diharapkan akan memacu semangat bagi generasi berikutnya.


DO'A PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-71 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Pada Instansi Pusat dan Daerah
Rabu, 17Agustus2016

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Esa,
Di pagi yang berkah ini, kami seluruh bangsa Indonesia bersimpuh mempersembahkan puji syukur ke hadirat-Mu. Engkau Maha Pencipta alam semesta, Engkau jualah yang mengatur alam seisinya, dan Engkau pula yang telah membebaskan bangsa kami dari penjajahan. Perkenankanlah kami, seluruh bangsa Indonesia, pada pagi had ini memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, untuk mensyukuri nikmat agung anugerah-Mu: nikmat kemerdekaan.

Ya Allah, Tuhan Maha Pemersatu,
Jadikanlah peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ini sebagai momentum untuk dapat merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa kami. Jauhkanlah kami dari perselisihan, permusuhan, dan perpecahan. Kuatkan ikatan di antara bangsa kami agar senantiasa sating menyemai kedamaian, saling menjaga kerukunan, saling menampakkan keramahan, dan saling menyokong kemajuan. Eratkan tali seluruh anak negeri agar senantiasa saling menjaga persaudaraan sekaligus saling mengingatkan dalam kebaikan.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Bijaksana,
Engkau telah menganugerahi kami dengan kekayaan bumi, air, dan udara. Bukalah pikiran kami agar bijaksana memanfaatkan anugerah-Mu demi kejayaan negeri. Lapangkan nurani kami agar senantiasa bersih dan suci dalam meraih kenikmatan, Kuatkan kaki dan tangan kami agar mampu menghadapi tantangan perkembangan zaman. Jadikan kami bangsa yang senantiasa bersyukur, menjunjung sikap jujur, dan memperoleh karunia-Mu sebagai negeri yang makmur.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pemberi Petuniuk,
Engkau telah memberkati dan merahmati kami kemerdekaan yang amat berarti. Bimbinglah kami agar dapat merawat kemerdekaan itu sesuai dengan ridla-Mu. Segarkan ingatan kami untuk mengenang arti satu dua nyawa yang melayang demi kemerdekaan. Jernihkan hati kami untuk memahami makna sejati memanusiakan manusia dalam bingkai kemerdekaan. Ringankan gerak kami untuk mengisi hari-hari merdeka dengan kekuatan iman, kemuliaan adab, keadilan hukum, dan kesejahteraan yang merata. Mantapkan langkah kaki kami untuk menjejak jalan yang benar dalam menggapai masa depan bangsa dan negeri ini.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengampun dan Pengabul segala Do’a,
Ampunilah semua dosa kami, dosa-dosa ibu bapak kami dan guru kami, dosa para pemimpin kami dan para pendahulu kami. Terimalah amal dan perjuangan para pahlawan dan syuhada yang telah memerdekakan bangsa dan negara kami. Muliakan mereka dengan kehidupan hakiki di alam abadi.
Ya Allah, kabulkanlah doa dan segala permohonan kami, Engkau Maha Pengampun dan Maha mengabulkan segala doa.






Sebelas Tahun sudah Yayasan bernama DARUSSA'ADAH berdiri. Yayasan yang concern memilih jalur pendidikan Agama Islam ini semula hanya mendirikan Madrasah Aliyah (MA) dengan nama sesuai yayasan yang menaungi, Darussa'adah. Keabsahan berdirinya dibuktikan dengan izin operasional penyelenggaraan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah Nomor : Kw.11.4/4/PP.03.2/1038/2005 tentang Persetujuan pendirian Madrasah Aliyah Swasta di lingkungan Kanwil Depag Prov. Jawa Tengah serta Piagam Pendirian Madrasah Aliyah Swasta Nomor : D/Kw/MA/ 471/2005 tanggal 13 Mei 2005 dengan status terdaftar. Dan pada Akreditasi 2014 MA Darussa'adah sukses meraih nilai B, dan pada 2016 membuka program keterampilan.

Hingga pada 3 tahun berikutnya pada 2008 berdiri Madrasah Tsanawiyah (MTs) disusul Pondok Pesantren dengan nama yang tidak beda, Darussa'adah. Konon, penamaan ini dari almarhum KH. Abdullah bin H. Bahri Bulak Rowosari, ayah dua pendiri yayasan; Prof.Dr.H. Ahmad Qodri Abdillah Azizy dan Prof.Dr.H. Masykuri Abdillah.

Berawal dengan melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Mustabanul Khoirot Bulak Depan Masjid Tanwirul Qulub. MDA yang sudah berdiri puluhan tahun sebelumnya ini bisa disebut sebagai 'embrio' pendidikan di desa ini. Sebelumnya, di gedung MDA yang pendiriannya juga diprakarsai Almarhum KH. Abdullah ini juga pernah berdiri satuan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Mustabanul Khoirot, dan Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) Mustabanul Khoirot.

MADRASAH, PILIHAN TERAKHIR?
Tak terkecuali MA dan MTs Darussa'adah yang juga berdiri menyusul di tahun berikutnya. Terutama MA, berbagai rintang hambat mewarnai kisah langkah perjuangannya. Kendati kini sudah memiliki gedung sendiri yang tidak jauh dari tempat lama, ia terus berupaya meneguhkan arah perjuangannya. Terlebih berdiri di lingkungan pedesaan, dimana pendidikan agama seperti MA menjadi pilihan terakhir. 

"Memang di lingkungan pedesaan, untuk pendidikan tingkat atas peserta didik lebih memilih sekolah kejuruan", ujar Prof. Masykuri Abdillah usai Halal Bi Halal Keluarga besar Yayasan Darussa'adah pada Kamis siang (7/7) di Kediaman almarhum KH. Abdullah Bulak Rowosari. Ini terbukti di wilayah Kabupaten Kendal, Pendidikan Madrasah Aliyah peminatnya masih relatif minim.

Berbeda dengan masyarakat perkotaan -tertama kota pendidikan- yang orang tua justru memilihkan putra-putrinya pada pendidikan Agama. Seperti di Kota Malang, Yogyakarta, Jakarta, Madrasah menjadi pilihan nomer "wahid". 

MENEGUHKAN ARAH PERJUANGAN
Fenomena di atas menggejala hampir di setiap lingkungan yang masih disebut 'desa'. Namun, gejala ini patut dijadikan bahan refleksi sebagai pijakan loncatan pada perjuangan berikutnya. Tak terkecuali Yayasan Darussa'adah ditutuntut terus meneguhkan arah perjuangan pada jalur pendidikan yang telah dipilih sejak berdirinya. 

Peningkatan mutu tenaga pendidik menjadi pilar penting dan tak terelakkan. Semakin banyak guru dengan predikat "bersertifikasi" diharapkan mampu mendongkrak out put peserta didik yang juga bermutu. Pemenuhan sarana pendidikan juga menjadi prioritas yang tak kalah penting. Kebutuhan sarana peribadatan mendesak untuk segera terwujud. Tak terkecuali prasarana lain yang terkait erat dengan keberlangsungan proses Kegiatan Belajar Mengajar.
Dengan ihtiyar lebih maksimal, dan keyakinan kuat, maka tidak mustahil yayasan ini akan menjadi mercusuar pendidikan yang digandrungi, dan dengan sendirinya akan tampak perkembangan baik kualitas maupun kuantitas. SM

(Sekelumit refleksi dari bincang santai bersama sang akademisi)






Keluarga besar Yayasan Darussa'adah Rowosari Kendal adakan kegiatan Halal Bi Halal (HBH) pada Kamis siang (7/7) bertepatan dengan 2 Syawal 1437 H di kediaman alm. H. Abdullah Bulak Rowosari. Sebelumnya, Kegiatan HBH ini sesunggunya sudah berjalan di tahun-tahun sebelumya. Namun, pada 2016 ini digelar serentak pada 2 Syawal dan di tahun-tahun berikutnya diagendakan akan diadakan pada tanggal yang sama.

Acara diawali pukul 11.00 WIB dengan ziarah bersama ke makam sesepuh Darussa'adah H. Abdullah, pendiri yayasan H. A. Qodri A. Azizy, dan semua keluarga yang sudah meninggal di pemakaman umum Desa Bulak.

Seperti diketahui, KH. Abdullah yang juga penasehat Yayasan Darussa'dah wafat pada 20 Juni 2014 di usia 93 tahun dengan putra-putri; 
1. Hj. Munawaroh
2. Hj. Musrifah
3. Prof. Dr. H. A. Qodri Abdillah Azizy, MA
4. Prof. Dr. H. Masykuri Abdillah
5. Hj. Zaeniyatul Millah

Usai berziarah, dilanjutkan kegiatan temu kangen di kediaman KH. Abdullah yang hingga kini masih terawat rapi. Diusulkan, agar di kediaman ini dipasang beberapa foto almarhum agar setiap yang melihat akan teringat kegigihan perjuangannya dalam membimbing masyarakat dari sisi sosial maupun agama.

Hampir semua keturunan almarhum KH. Abdullah hadir dalam HBH ini, tak terkecuali civitas MA, MTs, dan Pesantren Darussa'adah. Diharapkan kegiatan ini bisa berlangsung di tahun-tahun berikutnya, sehingga ruh berdirinya Yayasan Darussa'adah akan selalu terjaga dan dikembangkan.

Berikut kami bagikan Draf Analisis Pembagian Tugas Guru, Struktur Kurikulum 2013, Jadwal Mata Pelajaran, dan Perhitungan Hari Efektif Belajar di MA NU 09 DARUSSA'ADAH ROWOSARI KENDAL. Silahkan Klik Download di bawah ini untuk mengunduh.

1. ANALISIS PEMBAGIAN TUGAS GURU
    DOWNLOAD

2. STRUKTUR KURIKULUM 2013
    DOWNLOAD

3. JADWAL MATA PELAJARAN
    DOWNLOAD

4. PERHITUNGAN HARI EFEKTIF BELAJAR 
    DOWNLOAD
  


Sebagai puncak kegiatan NGABUBURIT DAN BAZAR RAMADHAN 1437 H MA Darussa'adah Rowosari pada Sabtu (18/6), panitia mengadakan bagi ta'jil dan buka bersama dengan kaum dzuafa'. Kegiatan yang diawali dengan Tadarrus Al Qur'an bersam siswa-siswa MA & MTs Darussa'adah Rowosari ini begitu hidmat kendati diguyur hujan. Dua hari sebelumnya (16-17/6), acara diawali dengan Bagi Ta'jil dan Bazar Ramadhan 1437 H di ruas jalan Mushola Al Barokah desa setempat.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Gerak peduli Kendal (GPK) cukup memdapat sambutan hangat warga setempat. Sebelum buka bersama berlangsung, diadakan bagi paket lebaran kepada 30 Dzuafa di lingungan Desa Bulak Rowosari. Diawali dari Tim GPK, dilanjutkan pengasuh mushola Al Barokah Kyai Abdul Wahib, juga Kepala MA Darussa'adah Moh, Musta'in. "Kulo seneng sanget pak guru, kulo angsal dum-duman niki.. maturnuwun geh..  (Saya senang sekali Bapak guru, saya dapat bagian paket ini, terimakasih ya),"  terang salah satu dzuafa degan haru.

Setelah adzan maghrib berkumandang, semua yang hadir bersama-sama menikmati ta'jil yang telah disiapkan panitia, dilanjutkan shalat Maghrib berjamaah, dan dilanjutkan dengan makan besar. Para siswa berkenan berbuka di mushola sementara para Dzuafa', dewan guru, dan tamu undangan berbuka puasa di ruang tamu rumah Kyai Abdul Wahib yang juga Ketua Komite MA Darussa'adah Rowosari. Hadir juga dalam acara ini, Kepala MTs Darussa'adah Rowowsari Nanag Husni faruk.
Diharapkan, kegiatan serupa bisa terlaksana di tahun-tahun yang akan datang. Terutama kegiatan berbagi kepada para Dzuafa, bagi lembaga pendidikan kegiatan ini dimaksudkan untuk mengasah jiwa empati, perasaan ikut larut terhadap keadaan seseorang yang secara ekonomi dipandang kurang mampu.


 
Setelah sebelumnya kegiatan Ngabuburit dan Bazar Ramadhan 1437 H diramaikan dengan tampilan musik akustik religi, pada hari kedua (17/6) ini diadakan Tausiyah Ramadhan bersama Ustadz M. Abdul Aziz yang juga Ketua PAC GP Ansor Rowosari. Tausiyah yang dikemas dengan dialog ini mengundang  pengunjung dan panitia untuk ikut berperan aktif berdialog dengan nara sumber.
Tema bahasan seputar Ramadhan. Tentang persiapan jelang Ramadhan, Puasa, juga amalan-amalan yang bisa merusak pahala Ramadhan. Tema ini menarik Ana Yastovia untuk memberi pertanyaan seputar puasa bagi perempuan. Acara Dialog semakin meriah karena panitia memberikan pulsa gratis kepada para pengunjung yang mau bertanya.
Sementara para panitia masih tetap berbagi Ta'jil dan menunggu stan bazar yang berdiri di kanan kiri panggung utama. Bukan sekedar laba rupiyah yang diharapkan dari kegiatan bazar ini, namun lebih untuk melatih para siswa untuk mengasah jiwa wirausaha. "Mereka akan belajar memasarkan produk, menghadapi berbagaikarakter pembeli, dan mengkalkulasi barang keluar dan laba yang diperoleh", terang salah seorang panitia.


Petikan gitar mas Yahya -salah satu personil Fizero- mengundang sorak sorai pengunjung pada Pembukaan Ngabuburit & Bazar Ramadhan 1437 H. Lantunan lagu religi oleh vocal Group asal Pegandon Kendal menambah kemeriahan kegiatan pada 16 Juni 2016 di Halaman Mushola Al Barokah Bulak Rowosari Kendal. Group Fizero diundang untung berbagi bersama para siswa-siswi MA Darussa'adah Rowosari pada acara yang diisi denan Bagi Ta'jil dan Bazar Ramadhan ini.
Sementara di Kanan kiri jalan raya berdiri sederetan para siswa-siswi yang bertugas membagikan ta'jil kepada para pengguna jalan. "terimakasih ya dek atas ta'jil gratisnya", kata salah seorang pengguna jalan. Mengingat sambutan warga yang antusias, tak ayal ratusan ta'jil yang disiapkan habis sebelum waktu buka puasa tiba.

Di tengah pertunjukan musik berlangsung, Waka Kesiswaan MA Darussa'adah A. Sholihul Hadi berkenan membuka kegiatan yang sedianya akan berlangsung 3 hari ke depan. "Dengan bersama membaca surat Al Fatihah, semoga kegiatan selama 3 hari ke depan berjalan dengan lancar," sambutnya.
Diagendakan, setelah tampilan musik Akustik Fizero pada hari pertama, maka pada hari kedua akan diadakan tausiyah Ramadhan bersama Ketua GP Ansor Rowosari sahabat M. Abdul Aziz. Tak lupa Group Rebana Elnova Indonesia juga ditampilkan untuk memeriahkan kegiatan ini.

Salah satu kegiatan pada Ramadhan 1437 H, MA Darussa'adah Rowosari Adakan Pesantren Intensif (Pensif) pada 13 S.D 17 Juni 2016. Kegiatan diisi dengan Tadarrus Al Qur'an bersama dilanjutkan Tausiyah Ramadhan dan ditutup dengan bacaan Do'a. "Kegiatan Pensif ini dimaksudnya untuk lebih menambah wawasan kepada peserta didik. Dengan wawasan itu diharapkan mereka lebih cinta kepada Allah SWT." terang Waka Kurikulum Siti Umnah.
Kegiatan dimulai pada pukul 07.30 dan berakhir 10.00 WIB. Tema Tausiyah tersusun sebagai berikut:

1. Cinta Ramadhan (Indahnya Ramadhan) Oleh Bapak Siswanto, SH
2. Cinta Itu Indah Oleh Bapak Kyai Ahmad Mundziri, S.Ag
3. Cinta Rasul Oleh Bapak Ahmad Dimyathi, S.PdI
4. Cinta Kedua Orang Tua Oleh Bapak Mustaghfirin, S.PdI
5. Cinta Ilmu Oleh Bapak KH. Ahmad Sholihul Hadi, S.Ag

Dengan kegiatan ini diharapkan semua siswa-siswi dan Bapak/Ibu guru bisa hadir guna mensukseskan kegiatan pensif dan lebih mendekatkan diri di Bulan Suci.

Pada Ramadhan 1437 H, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) MA Darussa'adah dipastikan akan gelar kegiatan Bagi, Ta'jil dan buka bersama yang akan diadakan selama 3 hari berturut-turut. Ini berdasarkan keputusan rapat pengurus OSIS pada 3/6 atau tiga hari sebelum Ramadhan tiba.
"Kegiatan Ramadhan 1437 H kali ini akan diisi kegiatan bagi ta'jil, Bazar, dan Buka bersama" terang Ali Asa selaku Ketua OSIS.
Sebelumnya, kegiatan Ramadhan diisi dengan Bhakti Sosial membersihkan sarana umum terutama tempat ibadah. "Membersihkan Masjid dan Mushola di wilayah Kecamatan Rowosari menjadi agenda rutin tiap bulan Ramadhan", tutur H. A. Solihul Hadi, Waka Kesiswaan MA Darussa'adah Rowosari. Pak Lihul -sapaan akrabnya- sangat mendukung kegiatan bagi ta'jil ini, karena Ramadhan memang mometum untuk berbagi.
Kegiatan bertajuk NGABUBURIT DAN BAZAR RAMADHAN 1437 H mengambil tempat di halaman Mushola Al Barokah Bulak, atau tepanya di Barat Pasar. Dilaksanakan Pada Kamis s.d Sabtu 16 s.d 18 Juni 2016. Agenda ini menyesuaikan kegiatan KBM di Madrasah yang menetapkan tanggal 18 adalah hari terahir KBM.Kegiatan ini bekerjasama dengan Jama'ah NURUL FATA Bulak, Majelis ELNOVA INDONESIA Bulak, dan Gerak Peduli Kendal (GPK).
Dengan rencana kegiatan ini, diharapkan segenap panitia bisa kompak sehingga kgiatan berjalan sesuai rencana.

 
Tarian lagu Cublek-cublek Suweng, dimainkan oleh para siswi kelas X MA Darussa'adah Rowosari. Lagu ini sejatinya lagu dolanan anak-anak di Jawa karya Kanjeng Sunan Giri (1442 M) yang berisi syair sanepa (simbol) penuh makna dan keutamaan hidup manusia.
Cublak-cublak suweng, suwenge teng gelenter, mambu ketundhung gudel, pak empo lera-lere, sopo ngguyu ndhelikake, Sir-sir pong dele kopong, Sir-sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong. Lagu dolanan anak-anak di Jawa, karya Sunan Giri (1442M) ini berisi syair ‘sanepo’ (simbol) yg sarat makna, tentang nilai-nilai keutamaan hidup manusia.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/puisi.wibhyanto/memahami-lagu-cublak-suweng-yang-kaya-makna_552a89e16ea8340e30552d31
Tarian ini sebagai penutup serentetan tarian yang diperankan dalam serial drama Qois Laila pada HUT 11 MA Darussa'adah Rowowsari Kendal pada Rabu 4 Mei 2016. Silahkan simak videonya di bawah ini:
ublak-cublak suweng, suwenge teng gelenter, mambu ketundhung gudel, pak empo lera-lere, sopo ngguyu ndhelikake, Sir-sir pong dele kopong, Sir-sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong. Lagu dolanan anak-anak di Jawa, karya Sunan Giri (1442M) ini berisi syair ‘sanepo’ (simbol) yg sarat makna, tentang nilai-nilai keutamaan hidup manusia. Cublak-cublak suweng, Cublak Suweng artinya tempat Suweng. Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa. Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati. Suwenge teng gelenter, Suwenge Teng Gelenter, artinya suweng berserakan. Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia. Mambu ketundhung gudel, Mambu (baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau). Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati. Pak empo lera-lere, Pak empo (bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri. Sopo ngguyu ndhelikake, Sopo ngguyu (siapa tertawa) Ndhelikake (dia yg menyembunyikan). menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah. Sir-sir pong dele kopong, Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada menemu Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari atribut kemelekatan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, tersenyum sumeleh,rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya atau hati nuraninya. Pesan moral lagu dolanan "Cublak Suweng" adalah: “Untuk mencari harta kebahagiaan sejati janganlah manusia menuruti hawa nafsunya sendiri atau serakah, tetapi semuanya kembalilah ke dalam hati nurani, sehingga harta kebahagiaan itu bisa meluber melimpah menjadi berkah bagi siapa saja ”.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/puisi.wibhyanto/memahami-lagu-cublak-suweng-yang-kaya-makna_552a89e16ea8340e30552d31
Cublak-cublak suweng, suwenge teng gelenter, mambu ketundhung gudel, pak empo lera-lere, sopo ngguyu ndhelikake, Sir-sir pong dele kopong, Sir-sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong. Lagu dolanan anak-anak di Jawa, karya Sunan Giri (1442M) ini berisi syair ‘sanepo’ (simbol) yg sarat makna, tentang nilai-nilai keutamaan hidup manusia. Cublak-cublak suweng, Cublak Suweng artinya tempat Suweng. Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa. Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati. Suwenge teng gelenter, Suwenge Teng Gelenter, artinya suweng berserakan. Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia. Mambu ketundhung gudel, Mambu (baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau). Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati. Pak empo lera-lere, Pak empo (bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri. Sopo ngguyu ndhelikake, Sopo ngguyu (siapa tertawa) Ndhelikake (dia yg menyembunyikan). menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah. Sir-sir pong dele kopong, Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada menemu Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari atribut kemelekatan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, tersenyum sumeleh,rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya atau hati nuraninya. Pesan moral lagu dolanan "Cublak Suweng" adalah: “Untuk mencari harta kebahagiaan sejati janganlah manusia menuruti hawa nafsunya sendiri atau serakah, tetapi semuanya kembalilah ke dalam hati nurani, sehingga harta kebahagiaan itu bisa meluber melimpah menjadi berkah bagi siapa saja ”. SELESAI

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/puisi.wibhyanto/memahami-lagu-cublak-suweng-yang-kaya-makna_552a89e16ea8340e30552d31

Kolaborasi Tari kuda Lumping khas budaya Nusantara dalam serial drama QOIS LAILA dari kitab karya Syech Nizami Al Ganjavi. Lakon ini ditampilkan pada HUT 11 MA DARUSSA'ADAH Rowosari Kendal, Rabu 4 Mei 2016. Tarian ini menggambarkan semangat heroik bagi lakon Qois yang memiliki kecedasan istimewa dan keahlian luar biasa dalam bidang seni. Termasuk seni berperang. Silahkan simak Video di bawah ini:

Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna.
Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatera Utara dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di Malaysia ,Suriname, Hongkong, Jepang dan Amerika.
Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga pada masyarakat jawa sering disebut sebagai jaran kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Konon, tari kuda lumping adalah tari kesurupan. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah seorang pasukan pemuda cantik bergelar Jathil penunggang kuda putih berambut emas, berekor emas, serta memiliki sayap emas yang membantu pertempuran kerajaan bantarangin melawan pasukan penunggang babi hutan dari kerajaan lodaya pada serial legenda reyog abad ke 8.
Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.
Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.
Sumber Bacaan : https://id.wikipedia.org

Tari Barakallah Maher Zen ikut semarakkan HUT 11 MA darussa'adah Rowosari Kendal. Para penari ini kolaborasi kelas X da XI MA darussa'adah Rowosari. Dalam urutan kisah drama QOIS LAILA yang ditampilkan, tarian inisebagai hiburan pada bagian 10 saat Laila dinikahkan dengan Ibnu Salam.
Untuk itu, silahkan simak vidio tariannya di bawah ini:








Pementasan Drama bertajuk "Qois Laila" turut semarakkan HUT ke 11 Madrasah Aliyah Darussa'adah Rowosari Kendal pada Rabu (4/5) di halaman MA Darussa'adah Rowosari Kendal. Tim solid kerja bareng OSIS MA Darussa'adah dan Gerakan Pramuka Ambalan As Syafi'i - Robi'ah Adawiyah begitu memukau ratusan pengunjung yang hadir.

Seperti diketahui, HUT MA  Darussa'adah Rowosari Kendal ditetapkan setiap tanggal 2 Mei. Sudah menjadi rutinitas tahuan untuk menyambut momentum bersejarah ini, OSIS didapuk menjadi panitia penyelenggara. Pentas Seni (Pensi) menjadi kegiatan favorit selain lomba antar kelas, Cerdas Cermat, dan menghias tumpeng. Kisah Qois Laila dipilih panitia untuk dipentaskan dalam memeriahkan HUT 11 ini.

Diawali kisah Sayyid Omri dan Istrinya, pemuka Kabilah Omriyah yang lama tak berketurunan. Dengan ketulusan doa'nya sehingga dikarunia putra tampan dan cerdas bernama Qois Al Mulawwah. Peran ini begitu lincah dimainkan Ahmad Khuzali dan Siti Afifah yang keduanya duduk di kelas XI.
Qois kecil diasuh dengan penuh kasih sayang, kecerdasan di bidang seni, membuat syair, dan seni berkuda semua ditampilkan dalam drama ini. Dalam perannya, Qois yang dimainkan Ali Asa kelas XI sangat ekpressif memainkan Mandolin Oud Mesir. Kemeriahan semakin pecah ketika Qois memerankan kelihaiannya dalam berkuda diiringi 6 penari kuda lumping. Sorak sorai pengunjung pun nyaris tak terelakkan.


Sampai pada cerita pertemuan Qois dan Laila di sebuah pesantren, Nur Afif kelas X yang berperan sebagai seorang Syech tampak menikmati perannya. "Afif ini kalau berjubah kayak Syech beneran ya," celetuk seorang pengunjung yang juga guru di MA Darussa'adah.

Kehadiran Qois, disambut Laila. Tak dinyana ternyata Laila juga memiliki perasaan sama. Sama ingin memiliki dan dimiliki. Laila yang diperankan Itta Faradillah kelas XI pun mengundang teriakan pengunjung. Kelihaiannya memainkan koreo lagu Oh May Darling bersama 6 penari lainnnya membuat para lakon drama semakin bersemangat.

Sayangnya, jalinan asmara mereka tak disetujui orang tua Laila. Ayah Laila dimainkan Agi Digus kelas X, dan ibu Laila diperankan Putri Utami Sari kelas XI. Hingga Laila harus diboyong dari pesantren untuk pulang ke Nejd. tentu ini membuat duka mendalam bagi Qois.

Tak henti-hentina Qois mencari Laila, menaiki gunung, menapaki jurang, membelah panasnya gurun, dengan memanggil-manggil nama Laila. Hingga badannya tak terurus, rambut memanjang tak beraturan layaknya orang gila. Hingga orang memanggilnya MAJNUN. Begitu juga Laila yang sehari-hari menulis surat untuk Qois dan dilemparkan ke udara. Barang kali angin ada yang mau mengantarkan suratnya pada Qois.

Paksaan orang tua Laila untuk pulang ke Nejd ternyata ada rencana tersembunyi, dirinya bermaksud menjodohkan laila dengan Ibnu Salam, pria terhormat di jazirah Arab. Walaupun dengan penolakan tajam, Laila tetap tidak berdaya dan harus menuruti titah ayahandanya.

Pernikahan meriah pun berlangsung. Supri Samiun kelas X berhasil memerankan dirinya sebagai modin. Termasuk pemera Ibnu Salam yang begitu fasih melafadzkan kata "sah....".
Kemeriahan pesta didukung dengan pementarsan tari koreografi lagu Barokalloh dari Maher Zen. Sorak sorai terus menyeruak saat para penari naik panggung. "Ternyata anak-anak pinter nari juga ya," kata Ibu Isfaiyah, salah seorang guru dengan penuh takjub.


Juga penampilan tari tradisional Cublak-cublak suweng hasil besutan Ibu Fitrotul Jannah, salah satu guru keterampilan di MA Darussa'adah. Dari 7 penari, semua berasal dari kelas X.


namun pernikahnanya dengan Ibnu Salam menambah beban luka begitu mendalam bagi Laila. Pun juga dengan Ibnu Salam yang nyaris tak sempat menyentuh Laila. Duka ini mengakibatkan sakit berlarut dan akhirnya Ibnu Salam meninggal Dunia.
Sementara Qois maih mengembara di hutan dan tinggal di puing-puing reruntuhan bangunan tua. Ia tidak tahu kalau Laila kekasihnya telah menikah dengan Ibnu Salam. Naufal teman karibnya memberi tahu perihal pernikahan kekasihnya itu. Namun Qois tidak percaya. Karena dirinya yakin, Cinta Laila hanya untuk Qois.

Pecarian cinta Qois pada Laila tanpa henti. Ia terus berjalan menuju Nejd untuk bertemu kekasihnya Laila walau sesaat. Kesedihan Qois semakin larut ketika lagu Sukaro mengiringi langkah Qois yang terseret. Didukung oleh 6 penari yang memerankan tarian duka Qois.


Pun juga Laila yang menanggung duka mendalam. Ia menangis sekuatnya, memanggil Qois kekasihnya, dan memutuskan bertemu cintanya di akhirat kelak. Kematian Laila membawa duka bagi keluarga Nejd. Cucuran air mata keluarg Nedj, dan semua karib Laila turur menyertai pemakamannya.

Akhirnya, pencarian Qois al Majnun harus berakhir di pusara Laila. Ia menangis sekuatnya hingga meninggal Dunia di atas pusara Laila. "Aduh... sedih sekali", tutur seorang pengunjung dengan sorot mata berkaca-kaca.
Melihat pementasan siswa-siswi MA Darussa'adah mengundang respon para pengunjung. "Ternyata anak-anak punya bakat dalam seni pentas. Bakat ini ke depan terus dibina untuk dikembangkan. Kekompakan menjadi kunci utama dalam seni pementasan tim seperti drama ini," terang Ibu Siti Umnah, guru Bahasa Indonesia.
Juga Ibu Fitrotul Jannah, "Bagus sekali, rasanya ingin terus menyimak lagi kalau durasinya lebih panjang lagi,".
Kesuksesan pementasan ini tak luput dari rangkaian persiapan OSIS sebagai panitia penyelenggara HUT 11 MA Darussa'adah setelah mendapat restu dari Kepala Madrasah Moh. Musta'in. Juga para lakon yang gigih berlatih sepulang sekolah. Jajaran guru pendamping yang senantiasa meluangkan waktu ikut berperan dalam kesuksesan pentas ini. Apalagi saat jelang naik panggung, hampir semua guru MA, dan MTs Darussa'adah berperan aktif mengawal aksi panggung anak didik mereka. Mulai persiapan kostum, peminjaman property, dan juga tata make up. "Kami sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya kegiatan ini," tutur ketua OSIS Ali Asa dalam sambutannya.

Kembali Madrasah Aliyah Darussa’adah mewakili Kecamatan Rowosari untuk Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Pelajar 2016. Sebelumnya, pada 2015 MA Darussa’adah mewakili MTQ untuk Cabang Tilawah Putra oleh Atho’illah Al farid. Pada MTQ 2016 Darussa’adah akan mewakili Cabang Tartil Putra dan Putri. Untuk tartil Putra oleh Ali Asa dari MA NU 09 Darussa’adah, dan Cabang tartil Putri oleh Zia Zakiya dari MTs Darussa’adah. Diagendakan, untuk musabaqah tingkat kabupaten dilaksanakan pada Mei 2016. Keputusan ini berdasarkan hasil penilaian juri pada MTQ Pelajar 2016 pada Sabtu (23/4) di MTs/ MA NU 09 Darussa’adah Rowosari. Dari 4 peserta yang dikirimkan MA Darussa’adah semua mendapat nominasi juara. Mereka adalah: 


Ali Asa
Juara 1
Cabang Tartil Putra
Nurul Maghfiroh
Juara 2
Cabang Tartil Putri
A. Nur Afif
Juara 3
Cabang Tilawah Putra
Ana Yastovia
Harapan 1
Cabang Tilawah Putri

Oleh karenanya, perlu persiapan dan pembinaan intensif agar lomba di tingkat kabupaten mampu tampil terbaik. “ini bukan sekedar kemenangan, tapi lebih sebagai tanggungjawab membina para juara agar mampu tampil terbaik di jenjang berikutnya,” terang salah seorang guru yang enggan disebut namanya. Sis Maula

Label

Selayang MA Darussa'adah

Selayang MA Darussa'adah

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Blog Archive