Diantara momen yang hampir setiap tahun diperingati adalah ulang tahun, baik perorangan maupun kelompok. Tak terkecuali MA Darussa'adah yang sejak tahun 2016 menjadi MAK Darussa'adah Rowosari Kendal.

Sejak berdirinya pada 2005, setiap tanggal 2 Mei pada tahun-tahun berikutnya dipastikan ada kegiatan HUT. Bentuk kegiatannya sangat variatif. Namun yang hampir pasti tampil adalah Penampilan drama kreasi siswa. Berikut foto-foto jadul yang berhasil dihimpun redaksi pada HUT 5 tahun 2010.









 

 Jejak Intelektual-Birokrat: Meneladani Kearifan Prof.Dr.A.Qodri A.Azizy Biografi Prof.A.Qodri A.Azizy, mengenal sosoknya yang istimewa, multi-disiplin, birokrat yang berani dan peduli terhadap masyarakat. Penerbit: Literatur Nusantara. Penulis/ Pemimpin Redaksi: Abdul RoufAli Romdhoni. Tahun: 2013. Bahasa Indonesia. untuk memperoleh informasi lebih jelas tentang koleksi ini, silakan menghubungi kontak Perpustakaan PBNU yang beralamat di Gedung PBNU lantai 2 dengan nomor telepon 08161166426 atau email perpuspbnu@yahoo.co.id” http://nahdlatululama.id

[Semarang – elsaonline.com] Jejak perjalanan seseorang yang memiliki pemikiran yang progresif sangat penting sekali untuk diabadikan. Bahkan diukir namanya dalam sebuah perkumpulan untuk mengingat peranan tokoh tersebut dalam dunia pemikiran. Lebih dari itu, sosok pemikir tersebut ketika dituliskan dalam buku, karena ini akan membangkitkan semangat juang para generasinya.
Hal itulah yang menjadi dorongan Abdul Rouf dan Ali Romdloni, penulis buku “Jejak Intelektual Birokrat; Meneladani Kearifan Prof. Dr. A. Qodri A. Azizy”. Kedua penulis mengambil langkah ini untuk mengenang jejak pemikiran Prof. Qodri menjadi tambah yaki setelah mengkonsultasikan ide ini ke beberapa tokoh, baik dari lingkungan IAIN Walisongo maupun di luar.
“Langkah ini sebagai wujud pengabadian pemikiran dari Pak Qodri, dia adalah sosok aktifis namun birokratis”, jelas Rouf ketika sebagai sala satu Seminar Nasional, Bedah Buku dan Lauching Qodri Azizy Institute, di Hotel Ciputra (30/12).
Hal serupa juga disampaikan oleh Ali Romdloni, yang lebih akrab disapa Doni. Penulis yang sekarang ini menetap di Pati sangat menginspirasi pemikiran Prof. Qodri. “Saya menyimpulkan bahwa setidaknya pemikiran Pak Qodri mencakup tiga hal, kajian keislaman klasik, nasionalisme dan kemudian dalam metodologi pemikiran”, tutur Doni.
Pak Qodri, menurut Doni, tidak membedakan dan mendebatkan apakah ini ilmu Islam dan non Islam. Namun sosok inteletual mantan Rektor IAIN Walisongo 1999-2002 ini menyatukan ilmu pengetahuan tersebut. Bahkan dia mampu mendialogkan keilmuan dengan kondisi masyarakat sekitar.
Dalam Acara tersebut, hadir juga narasumber, Dr. A. Fadlil Sumadi, SH, M.Hum (Hakim Mahkamah Konstitusi RI), Prof. Dr. H. A. Gunaryo M.Soc, SC (Kemenag RI), Prof. Dr. Masykuri Abdillah (Watimpres RI), Dr. H. Noor Achmad, MA (Rektor Universitas Wahid Hasyim), Prof. Dr. H. M Amin Syukur, MA (Guru Besar IAIN Walisongo) dan Dr. H. Afandi Muchtar, MA. (Kemenag RI).
Bagi masing-masing narasumber memiliki kesan tersendiri dengan Almarhum Qodri Azizy. Afandi mengungkapkan bahwa Qodri salah satu bukti bahwa seorang santri tulen mampu berkiprah di tingkat nasional. Bahkan pandangan kritisnya selalu menjadi perhatian dalam acara diskusi.
“Pandangan kritisnya selalu muncul di ruang diskusi dan selalu didengar pendapatnya dengan argumentasi yang progresif”, kata Afandi.
Dengan lahirnya Qodri Azizy Institute ini diharapkan kajian keilmuan yang dikembangkan tidak hanya dalam ranah wacana keislaman saja. Namun berbagai diskursus wacana intelektual. “Dulu Mas Qodri, basicnya memang soal hukum namun banyak tulisannya yang tidak hanya berkisar pada kajian hukum saja, maka kami harap nanti Qodri Azizy Institute ini jangan hanya terkungkung dalam kesyari’atan semata tetapi semua kajian keilmuan”, pangkas Noor Ahmad. [elsa-ol/Wahib] http://elsaonline.com

































Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2017, MAK NU 09 Darussa'adah Rowosari Kendal mengadakan upacara Senin pagi (23/10) di Halaman Madrasah setempat, dilanjut upacara kali kedua pada sore hari di Halaman Kantor Kecamatan Rowosari Kendal.

Kegiatan diikuti seluruh siswa MAK NU 09 dan MTs Darussa'adah dan segenap dewan guru dan karyawan. Ikut menjadi peserta upacara Satuan Koordinasi Banser Kecamatan Rowosari. Ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan bagi para siswa untuk meneladani para santri dan kyai saat resolusi jihad di Surabaya pada 22 Oktober tahun 1945 yang kemudian diperingati sebagai hari santri.

Pada peringatan tahun ke 3 HSN ini Kepala MAK NU 09 Darussa'adah sebagai pemimpin upacara membacakan pidato ketua umum PBNU tentang HSN 2017 di hadapan peserta upacara. Dirinya juga menekankan isi pidato tersebut tentang pentingnya memelihara perilaku baik yang telah dilakukan para pendahulu, tapi jangan lupa agar tetap menciptakan hal baru yang lebih baik. Dengan memegang prinsip "al mukhafadzatu ala qadimish sholih wal akhdzu bil jadidil aslah"

 Upacara berlangsung dengan tertib dan lancar ditutup dengan yel-yel hari santri yang dipimpin oleh Komandan Satkorkel Banser Desa Bulak kecamatan Rowosari Nasrul Latif Tohir. Diharapkan kegiatan ini bisa dilestarikan pada tahun-tahun berikutnya. *SM

Label

Selayang MA Darussa'adah

Selayang MA Darussa'adah

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Blog Archive